Persepsi Media dan Berita

Leave a comment

Ada hal – hal menarik dalam diri orang Indonesia, yang belakangan ini sangat menonjol. Terutama dalam menanggapi pemberitaan media dan kejadian – kejadian yang terjadi. Semua tergantung persepsi orang yang melihatnya, apakah ini buruk atau tidak.

1. 2 minggu lalu rakyat Indonesia baru melakukan suatu proses pemilihan umum untuk menentukan siapa pemimpin kami kelak. Seperti kita ketahui saat pemilihan legislative sebelumnya, ada beberapa kasus mengenai DPT ( Daftar Pemilih Tetap ), seperti protes warga Papua yang menetap di Surabaya tidak masuk dalam DPT. Hal ini sempat menjadi perhatian para calon presiden sebelum pemilu presiden dilaksanakan. Akhirnya keluarlah keputusan MK kalau KTP bisa digunakan untuk mencontreng dengan beberapa persyaratannya. Sampai saat ini memang belum ada bukti pasti apakah keputusan itu berpengaruh besar dalam meningkatkan partisipasi warga. Namun pemilu berjalan, walau banyak protes yang masuk ke KPU dan Bawaslu mengenai dugaan – dugaan kecurangan namun kekuatiran boikot dan belum ( karena hasil resmi belum dikeluarkan) terjadi hal – hal yang tidak diinginkan. Mengapa bisa seperti ini, benarkah sudah dewasanya rakyat Indonesia dalam menanggapi isu – isu ( bahkan dalam kampanye melibatkan isu SARA ) seputar pemilu?. Kalau kita melihat pemberitaan televisi, tentang ketidakrapihan kinerja KPU, Bawaslu, MK, atau bahkan isu2 kampanye para tim sukses calon presiden, dalam hati kecil pasti banyak berkata, Pemilu ini ada ketidakberesan. Apakah berjalannya Pemilu cerminan bahwa Rakyat Indonesia puas dengan Pemilu ini?. Atau ketidakpuasan itu memang sebaiknya dipendam untuk menghindari konflik?.

More

mandiri dalam berpikir

5 Comments

Dalam suatu tatanan masyarakat, ada beberapa aspek yang saling berkaitan, politik, ekonomi, budaya dan pendidikan.Tidak bisa dipungkiri informasi saat ini mengambil peran yang sangat penting dalam keberjalanan masing- masing.

Politik adalah usaha dalam rangka memperoleh kekuasaan. Di Indonesia yang memiliki sistem demokrasi ( kerena kita bicara tentang Indonesia), pemilu menjadi media dalam menentukan siapa yang akan memimpin. Setiap calon akan mengirimkan informasi – informasi tentang visi dan kepribadiannya kepada setiap calon pemilih melalui proses kampanye. Kemudian informasi tadi akan diolah oleh seseorang untuk mengeluarkan pilihannya. Oleh karena tentu para calon akan berlomba – lomba untuk memberikan informasi – informasinya ke setiap calon pemilih. Dalam perkembangan saat ini, medianya sangat beragam. Bisa lewat spanduk – spanduk, iklan – iklan dan lain – lain. Ketika masa kampanye, media – media yang mempromosikan sang calon sangat sering kita jumpai, tentunya dengan menyebarkan kata – kata manis dan sangat menggiurkan. Hal seperti ini yang akan tertanam di benak rakyat dalam memilih.

Untuk ekonomi, tentu informasi sangat dibutuhkan, bagaimana bisa seorang produsen memproduksi barang tanpa tahu keinginan pasar, dan bagaimana para konsumen membeli barang tanpa tahu bahwa ada tersedia barang tersebut di pasar. More

jurang pemisah versi baru

11 Comments

Menurut wikipedia, digital divide adalah gap atau pemisah antara orang yang punya akses terhadap teknologi informasi dan yang tidak punya. Dari zaman orang – orang masih berburu pun, informasi tentang dimana letak mangsa berada sangat berarti. Saat orang – orang berjelajah ke pulau entah berantah pun tujuannya mencari informasi apakah pulau tersebut mempunyai sesuatu yang berharga atau tidak. Masuk kejaman industri dan teknologi, informasi menjadi sangat berarti, karena akan sangat berpengaruh ke masalah politik, ekonomi suatu negara. Tak heran banyak negara – negara yang dengan sengaja menyembunyikan informasi – informasi tertentu agar negara lain tidak tahu dan menjadi tertinggal. Satu kalimat kunci yang bisa diambil, orang – orang atau komunitas yang mempunyai informasi yang lebih akan lebih punya peluang untuk berkembang dan berkuasa. Orang – orang atau negara yang aksesnya informasinya kurang akan tertinggal walaupun belum berari tidak makmur. Bisa saja kekurangan informasi itu karena disengaja. More

pencitraan media

2 Comments

Media massa memberikan informasi, ide – ide, pemikiran, simbol – simbol ke tengah – tengah masyarakat. Saat ini media massa sangat mudah untuk dimiliki dan sangat beragam bentuk dan jenis informasi yang diberikan. Untuk media televisi, program yang dominan adalah sinetron, ya satu channel tv bisa menyiarkan 2-3 sinetron setiap harinya. Sinetron sudah hadir sejak lama, kalau tidak salah tahun 80an sudah ada sinetron. Kemarin saya menonton suatu program di metrotv, disana membahas tentang sinetron pada tahun 80an, yaitu rumah masa depan. Sekilas sinetron ini mengisahkan sebuah kehidupan di indonesia. Dipotongan sinetron tersebut, terlihat adegan dimana seorang anak SD, disebut anak ajaib, sedang menjawab pertanyaan gurunya yang menanyakan apa lambang negara indonesia, isi dari pancasila, dan anak tersebut menjawab dengan baiknya(ayo anak2 jaman skrg masih bisa g ya??hehe). Sinetron ini dipenuhi dengan nilai – nilai perjuangan, terlihat dari seorang anak ajaib yang berusaha sendiri untuk menjadi pintar dengan menjual koran dan kisah seorang kakek yang lumpuh dalam menjalani kehidupannya. Saat itu sinetron ini sangat berpengaruh besar ke kehidupan masyarakat yang menontonnya, nama tokoh anak ajaib dijadikan nama merk obat , tentunya nilai – nilai yang positif. Hal inilah yang menjadikan sinetron “Rumah Masa Depan” menjadi tontonan favorit saat itu. Kalau bisa disimpulkan sinetron ini memberikan nilai – nilai kebangsaan dan perjuangan hidup. More